Pesan Tahun Baru mr. John G. Wattilete, Kepala Negara RMS

10 Januari 2025

Amsterdam, 5 januari 2025

Saudara-saudari sebangsa di Tanah Air, landgenoten. Selamat tahun baru semua. Gelukkig Nieuwjaar voor u allen. Dengan sukatjita, ketong masuk tahun baru. Karena 75 tahun jang lalu, di Ambon, api kemerdekaan telah dibakarkan. Api itu seng pernah mati, dan sampai sekarang ini ada menjalakan.

Tahun peringatan ini adalah satu momentum jang penting dalam sedjarah bangsa Maluku. Oleh karena itu, pada tanggal 25 April tahun 1950 di Kota Ambon telah diproklamirkan Republik Maluku Selatan. Meskipun puluhan tahun ketong menghadapi banjak kesulitan dan serangan oleh musuh, RMS masih tetap berdiri tegak sebagai bukti hidup dari semangat bangsa Maluku jang seng bisa dipatahkan.

Saudara-saudari, seperdjuangan. Tahun ini harus mendjadi titik balik di mana RMS lebih terlihat dan terdengar, mau setjara nasional, di tanah air, di Indonesia, maupun internasional.

Itu bukan sadja pertanggung djawab pemerintah RMS, tapi ketong pun bertanggung djawab sama-sama. Dari itu, beta mengimbau bangsa di mana sadja berada, ambil inisiatif sendiri, supaja suara saudara-saudari bisa terdengar dan ketong sama-sama tundjukkan pada dunia bahwa RMS masih tetap hidup kuat.

Satu soal jang penting disebutkan ada jang berikut. Pemerintah RMS telah minta nasihat dari para ahli hukum internasional untuk melawan aneksasi dan pendudukan Tanah Air ilegal oleh Indonesia melalui djalan hukum. Ini bukan satu perkara jang gampang. Dalam sedjarah RMS, belum pernah Indonesia digugat di mana sadja.

Ketjuali di Den Haag waktu bekas Presiden Yudhoyono mau datang di Belanda. Pada saat ini, ketong akan periksa semua kemungkinan untuk membawa masalah RMS ke pengadilan nasional atau internasional. Mungkin pada satu saat nanti akan ada peluang untuk satu terobosan jang bisa ubah sedjarah RMS lewat djalan ini.

Pandangan pemerintah RMS adalah perdjuangan hukum belum selesai. Ketong djuga ada menjelidiki kemungkinan rute-rute diplomasi jang baru untuk bawa masalah RMS masuk di agenda internasional.
Untuk mentjapai tudjuan ini, dan beta sudah pernah bilang dan beta ulang sekali pada hari ini. Penting sekali, suara bangsa Maluku di Tanah Air harus musti didengarkan.

Sekuat-kuatnja di arena internasional. Maluku harus terlibat dalam lobby. Itu sangat penting sekali. Saudara-saudari seperdjuangan, terlalu lama ketakutan telah membuat saudara-saudari diam. Terlalu lama, pendjadjah telah mentjoba untuk matikan semangat saudara-saudari.

Tapi beta sampaikan pada saudara-saudari, semua djangan takut lagi. Empat warna ketong, merah, hidjau, putih, dan biru. Bukan kedjahatan, bukan kriminal, bukan makar, tapi warna lambang jang pada akhirnja memberikan saudara-saudari satu masa depan jang baru.

Waktu untuk diam sudah berlalu. Djangan biarkan saudara-saudari diintimidasi oleh para kuasa di Jakarta dan kaki tangan di Tanah Air. Tuduhan mereka tentang makar lebih kedjam dari pakai sendjata dan hanja dimempergunakan untuk melemahkan ketong selaku bangsa dengan akibat bangsa Maluku gampang dimisikan dan dibodohi.

Beta mau sampaikan satu seruan untuk politik elit di Maluku. Beta menghimbau politik elit di Maluku, khususnja kepada gubernur jang baru, Bapak Hendrik Lewerisa jang beta menghormati. Bupati-bupati, radja-radja negeri, tokoh-tokoh agama, Islam dan Kristen, mahasiswa-mahasiswa. Sadari baik-baik bahwa tinggal diam membuat ale terlibat mempertahankan masa depan bangsa Maluku jang buruk.

Saudara-saudari adalah anak-anak negeri semua. Saudara-saudari semua dipilih oleh masjarakat untuk melajani rakjat agar hidup diperbaiki.

Buatlah itu kan, ambil pertanggung djawabmu. Pada tanggal 25 April jang nanti datang, pemerintah RMS menambahkan preambule, pembukaan konstitusi sementara RMS. Preambule ini menegaskan siapa ketong sebenar, dari Maluku Utara sampai Selatan.

Preambule adalah kompas moral, pedoman moral, dan dasar perdjuangan RMS. Satu pertimbangan inti jang penting dalam preambule berbunji seperti berikut. Ketong Bangsa Maluku menetapkan bahwa hanja dan hanja bangsa Maluku jang adalah pemilik sjah atas tanah, laut, dan semua kekajaan alam Maluku.

Jang hasilnja harus sepenuhnja digunakan untuk kemakmuran bangsa Maluku. Saudara-saudari, inilah ada inti dasar pertama perdjuangan RMS. Dan beta mau tanja kepada saudara semua, anak-anak negeri Maluku siapa jang seng setuju dengan tudjuan murni ini? Beta jakin seng ada jang seng setudju. Tagal itu mari ketong sama-sama barisan ke Maluku jang baru, makmur dan merdeka. Ale dan Beta jang menentukan masa depan Maluku, inilah tema tahun merajakan proklamasi Republik Maluku Selatan ke-75.

Ketong jang tentukan masa depan Maluku, bukan orang lain. Kalau bukan ketong, siapa lae jang bisa dan berani? Marilah ketong sama-sama bangun satu Maluku jang baru.

Satu Maluku dengan masa depan jang lebih bagus dan sekarang daripada sekarang di bawah pajung Jakarta. Maluku jang bebas dari segala matjam penindasan. Satu Maluku tanpa kemiskinan. Saudara-saudari seperdjuangan, RMS tetap djalan terus.

Maha Esa jang Besar memberkati ketong semua dimana ketong berada!

Mena!